Rabu, 11 September 2013

PENYETARAAN GENDER DALAM PENDIDIKAN JASMANI





Oleh
Ida Bagus Wiguna



Abstrak


Wanita selalu menjadi bahan pembahasan yang menarik dalam tema apapun, tidak terkecuali jika membicarakan peran wanita dalam kegiatan jasmani. Sosiolog Michael Smith menyimpulkan bahwa mulai tahun 1970 an tingkat keterlibatan wanita dalam olahraga terus meningkat
Peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang dapat dinikmati secara adil, efektif, dan akuntabel oleh seluruh penduduk Indonesia, baik pria maupun wanita. Wanita adalah salah satu penentu dalam berhasil dan tidaknya pendidikan dalam keluarga, karena kerluarga merupakan kesatuan sosial terkecil yang merupakan kelompok kekerabatan yang bertempat
Dari hal tersebut sangatlah disayangkan jika wanita tidak mengikuti proses pendidikan jasmani secara maksimal, mengingat tujuan pendidikan adalah membekali manusia untuk kehidupan yang akan datang dan membentuk budaya di masyarakat.

Kata Kunci : Wanita , Pendidikan jasmani




PENDAHULUAN
Wanita selalu menjadi bahan pembahasan yang menarik dalam tema apapun, tidak terkecuali jika membicarakan peran wanita dalam kegiatan jasmani. Dalam status sosial , peran wanita selalu menjadi nomor dua , bahkan sudah menjadi pola pikir setiap manusia ketika kita menyebut sosok pemimpin, direktur, kepala sekolah, coach pasti yang terbesit dalam pikiran adalah sosok seorang pria, kalaupun terdapat wanita yang aktif kegiatan sosial mungkin masih menjadi sesuatu yang aneh dalam lingkungan sosial masyarakat.
Meskipun saat ini semakin banyak kita temukan wanita yang aktif dalam kegiatan apapun termasuk dalam kegiatan  pendidikan jasmani dan olahraga, baik itu wanita yang aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani, prestasi olahraga maupun aktifiitas fisik lainnya  dan mereka cenderung mendapat penilaian bahwa mereka lepas dari sosok wanita yang harus feminim dan lemah lembut. Hal tersebut membawa kebiasaan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani dimana wanita selalu menjadi sosok yang keterlibatannya tidak terlalu penting, karena pendidikan jasmani dinaggap lebih berorientasi pada ketangkasan dan tidak perlu dilakukan oleh wanita.

WANITA DALAM AKTIVITAS JASMANI
Secara fisiologis wanita dan pria memang merupakan sosok yang berbeda , namun dalam proses aktifitas fisik terutama pendidikan jasmani tidak ada hal yang mengatur tentang perbedaan perlakuan pada wanita dan pria,  tuntutan agar wanita harus mengikuti gerakan pria dam pendidikan jasmani masih sering diperdebatkan , tidak terkecuali oleh guru pendidikan jamani itu sendiri, masih ada guru pendidikan jasmani yang memberikan perlakuan berbeda terhadap wanita dan pria, bahkan ada juga yang menempatkan wanita sebagai penonton  saja apabila pendidikan jasmani sedang berlangsung. 
Jika ditinjau lebih jauh bahwa pendidikan jasmani merupakan sebuah proses belajar tentang manusia bergerak, dimana gerak manusia adalah suatu rangkaian yang muncul dari kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup . Gerakan muncul dikarenakan adanya tiga faktor , yaitu faktor individu, faktor tugas, dan faktor lingkungan (Anne Shumway, 2001 : 2), gerakan dipengaruhi oleh dua hal yaitu spesifikasi tugas dan dibatasi oleh lingkungan.
Individu mengasilkan gerakan karena adanya sebuah kebutuhan didalam tugasnya dan adanya lingkungan yang mengharuskan individu bergerak, kapasitas Individu untuk berinteraksi dengan tugas, lingkungan, yang kemudian akan mencerminkan kapasitas fungsional seseorang.
Ditinjau dari teori tersebut menggambarkan bahwa wanita akan dapat mengikuti gerakan pria apabila terdapat tuntutan gerak terutama dalam lingkungan yang memang megharuskan wanita melakukan gerakan tersebut, bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat berbagai peran pria yang di lakukan oleh wanita baik itu menjadi budaya setempat maupun karena tuntutan ekonomi. Sebenarnya jika melihat lebih jauh pada aktivitas fisik yang tinggi sekalipun , seperti prestasi olahraga, banyak wanita yang mampu tampil sempurna dalam kegiatan olahraga, meskipun dari segi fisik sangat berbeda dari pria namun dari keterampilan banyak wanita yang mempunyai gerakan gerakan dengan koordinasi yang baik seperti halnya wanita.
 Skill atau sering kita sebut dengan ketrampilan, adalah sebauah kata yang sering dipergunakan untuk menandakan akan digunakannya sebuah tugas yang spesifik untuk mencapai tujuan atau menandakan sebuah tugas. Skill juga disebut sebagai kondisi saat dibutuhkannya tubuh atau anggota tubuh untuk bergerak untuk melakukan sebuah tujuan (Ricard a Magil, 1998 : 7). Ada beberapa catatan Karakteristik yang umum dari defisisi motor skill. Yang pertama adalah keinginan untuk mencapai tujuan , yang kedua adalah dapat diartikan sebagai sebuah minat yang dilakukan dengan sukarela atau atas dasar dirinya sendiri, yang ketiga adalah diperlukannya anggota tubuh untuk melakukan gerakan yang digunakan untuk mencapai sebuah sasaran. Skill (Ketrampilan ) , adalah sebauah kata yang sering dipergunakan untuk menandakan akan digunakan nya sebuah tugas yang spesifik untuk mencapai tujuan atau menandakan sebuah tugas .skill juga disebut sebagai saat dibutuhkannya tubuh atau anggota tubuh untuk bergerak untuk melakukan sebuah tujuan.
Munculnya keterampilan tersebut yang pertama adalah keinginan untuk mencapai tujuan , yang kedua adalah dapat diartikan sebagai sebuah minat yang dilakukan dengan sukarela atau atas dasar dirinya sendiri, yang ketiga adalah diperlukannya anggota tubuh untuk melakukan gerakan yang digunakan untuk mencapai sebuah sasaran.
Pendidikan jasmani sendiri selama masa perjuangan kemerdekaan di pergunakan untuk membentuk pemuda – pemudi militan dengan semangat Nasionalistik untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan Indonesia, karena pada masa itu pendidikan jasmani dan olahraga di anggap mampu membentuk prilaku multi disiplin guna menyukseskan perjuangan bangsa, sehingga mungkin saja keterlibatan wanita sangat dibatasi dalam hal ini, walaupun pada masa perjuangan sudah banyak muncul pejuang wanita yang memperjuangkan hak nya.
Dan saat ini muatan kurikulum yang berisi berbagai aktifitas jasmani sama sekali tidak memberikan gambaran perbedaan perlakuan pada pria dan wanita karena aspek yang ditekankan adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, aktivitas yang dilakkukan dalam pendidikan jasmani bukanlah hal yang tidak dapat dilakukan oleh wanita, terutama pada pendidikan jasmani nilai afektif individu sangat diutamakan, sikap disiplin, bekerja sama, kerja keras dan pantang menyerah adalah karakter yang harus ditanamkan pada diri seorang wanita yang kelak mendidik generasi penerus bangsa mulai dari tingkat keluarga.



PANDANGAN SOSIAL  TERHADAP AKTIVITAS  JASMANI PADA WANITA
Pada prinsipnya konsep gender memfokuskan perbedaan peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran gender adalah peran sosial yang tidak ditentukan olehperbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati. Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat berbeda di antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan lingkungan/budaya. Peran gender juga dapat berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan pendidikan, teknologi, ekonomi, dan lainlain.
Peran wanita dalam pendidikan jasmani selalu penuh dengan kontroversi , terutama bila dikaji melalui norma social yang muncul dimasyarakat, terutama norma sosial Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
            Dalam aktivitas jasmani sendiri terkadang terdapat argument bahwa wanita tidak baik berolahraga untuk mendapatkan persamaan, pendapat ini merupakan pendapat yang tidak logis dan tidak rasional, wanita dianggap sebagai sosok yang feminim bukan merupakan hal yang baru apalagi teori feminism terhadap wanita tidak didasari pada ilmu pengetahuan yang mendasar,  banyak penelitian yang mengkaji bagaimana keterlibatan wanita dalam olahraga, dimana pada penelitian tersebut memiliki implikasi yang sangat besar bahwa wanita banyak terlibat dalam lingkungan sosial olahraga, mereka mampu meningkatkan  kesadaran bahwa olahraga adalah bagian dari sebuah budaya, yang juga dapat dilakukan oleh wanita (Jay Coackley, 2003 : 51).

            Sosiolog Michael Smith menyimpulkan bahwa mulai tahun 1970 an tingkat keterlibatan wanita dalam olahraga terus meningkat. Perambahan pada cabang – cabang olahraga keras sebagaimana yang kerap dilakukan pria , bukan lagi merupakan hal yang tabu. Kesadaran akan adanya persamaan antara pria dan wanita semakin membuka kesadaran kaum wanita , sehingga penerapan strategi  dalam cabang olahraga keras merupakan  sesuatu yang cukup mengasyikkan
Meskipun demikian masih banyak mitos yang berkembang dimasyarakat yang menyesatkan ,   seperti mitos yang mengatakan  wanita yang melakukan aktivitas jasmani terlalu tinggi akan menggangu pada system reproduksinya, hal itu terjadi dikarenakan aktivitas jasmani sangat berpengaruh bagi proses metabolisme tubuh manusia. Bukti bukti menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara bertambahnya aktivitas olahraga dengan  meningkatnya kejadian menarche (menstruasi untuk pertama kalinya ) yang terlambat maupun disfungsi menstruasi(Harsuki, 2003 : 226). Hal ini tentu menjadi permasalahan serius dalam lingkungan sosial masyarakat mengingat menstruasi masih dianggap sebagai hal yang kotor, negative dan bahkan membahayakan , dan menurut penelitian tidak ditemukan  penurunan kecakapan kognitif, perseptual dan motoric apabila aktivitas fisik dilakukan saat menstruasi .
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mitos mitos yang menempatkan wanita pada titik lemah kegiatan jasmani diharapkan mampu dihapuskan , dengan harapan bahwa tidak ada perbedaan proses pendidikan jasmani pada pria dan wanita, terutama dalam lingkungan sekolah yang terkadang siswi selalu mempunyai alasan unttuk  tidak mengikuti kegiatan jasmani .

WANITA SEBAGAI PEMBANGUN BUDAYA
Jika ditilik lebih jauh, peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang dapat dinikmati secara adil, efektif, dan akuntabel oleh seluruh penduduk Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan. Berbagai kemajuan dalam pembangunan, khususnya di bidang olahraga telah menunjukkan angka yang meningkat, meski ketimpangan gender masih sangat dirasakan. Meskipun demikian aneka diskriminasi terhadap hak dan peranan kaum perempuan di Indonesia seperti dalam bidang sosial, ekonomi, dan lebih-lebih bidang politik masih merupakan masalah yang sangat kompleks dengan akar sejarah yang cukup panjang, dan  jelas tampak dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena ketimpangan sosial ini dapat diamati sejak berlangsung proses sosialisasi terhadap anak bayi perempuan, dan semakin kentara tatkala mereka sudah menginjak usia remaja dan dewasa(Berliana, 2011 : 2). Ketimpangan tersebut juga terjadi dalam pendidikan jasmani , di lingkungan masyarakat pendidikan jasmani terkesan sebuah proses pembelajaran yang memang dibuat untuk menunjukkan ketangkasan pria, sama seperti halnya olahraga ,pendidikan jasmani dapat dan bahkan harus dilakukan oleh wanita. 
            Kita seringkali melupakan bahwa wanita merupakan pembektuk karakter anak bangsa, membangun kesehatan manusia mulai dari keluarga , jika mengacu pada tujuan dan fungsi pendidikan jasmani yaitu :
1.      Meletakkan landasan yang kuat dalam internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani
2.      Membangun landasan kepribadian yang kuat, cinta damai, sikap social dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan budaya
3.      Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas tugas pembelajaran pendidikan jasmani
4.      Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin , tanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis melalui ativitas pendidikan jasmani
5.      Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi  berbagai permainan danolahraga , aktivitas pengembangan , senam aktivitas ritmik , akuatik dan pendidikan luar kelas
6.      Mengembangkan keterampilan pegelolaan diri dalam upaya pengembangan  dan pemeliharaan kebugaran jasmani  serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
7.      Mengembangkan keterampilan untuk menjaga  keselamatan diri sendiri dan orang lain
8.      Mengetahui dan memahami konsep  aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat
9.      Mampu mengisi waktu luang dengan dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif(Imam Suyudi, 2013 )
Pendidikan jasmani merupakan sebuah pengalaman belajar yang amat penting untuk dilalui seseorang, manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman dan pengalaman itu terjadi antara manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social, lingkungan merupakan tempat berlangsungnya pendidikan , itulah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan , khususnya yang terjadi pada tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.tinggal sama , yang ditandai dengan  adanya kerjasama ekonomi, memiliki fungsi mensosialisasikan atau mendidik anak anak sehingga anak berkembang dengan baik(Uyoh Sadulloh,2011 :186).
Wanita adalah salah satu penentu dalam berhasil dan tidaknyapendidikan dalam keluarga, karena kerluarga merupakan kesatuan social terkecil yang merupakan kelompok kekerabatan yang bertempat
Dari hal tersebut sangatlah disayangkan jika wanita tidak mengikuti proses pendidikan jasmani secara maksimal, mengingat tujuan pendidikan adalah membekali manusia untuk kehidupan yang akan datang dan membentuk budaya di masyarakat. Wanita sebagai pelopor dan pengarah anak anak dalam keluarga mempunyai tugas penting yang semuanya didapatkan melalui pendidikan jasmani yang baik.

KESIMPULAN
Pendidikan jasmani memegang perana penting dalam kehidupan manusia, pendidikan jasmani mengandung nilai nilai pembentukan karakter dan kepribadian manusia, dari sisi fisiologis pendidikan jasmani bertujuan menciptakan manusia yang terampil , sehat jasmani dan rohani. Dalam pendidikan jasmani keterampilan ketrampilan gerak  tidak dibatasi oleh kemampuan kondisi fisik seseorang , karena didalam pendidikan jasmani yang menjadi penilaian adalah proses bagaimana keterampilan itu terjadi bukan pada hasil gerakan. Dan dari sisi proses belakar gerak, secara teoritis manusia bergerak karena disesuaikan dengan kebutuhan lingkungannya.
Oleh sebab itu tidak perlu ada perbedaaan perlakuan dan pengkerdilan keterlibatan wanita dalam pendidikan jasmani karena semua proses pendidikan diciptakan sebagai proses manusia untuk mendapatkan pengalaman belajar.
            Kelak wanita adalah sosok yang memberikan pendidikan dalam lingkungan keluarga, dalam hubungannya dengan pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama dan pertama, berlangsung secara wajar dan informal, serta lebih dominan melalui media permainan. Orang tua mereupakan benar benar sebagai peletak kepribadian anak . dasar tersebut akan berperan  akan berpengaruh pada pengalaman pengalaman selanjutnya.





Daftar Pustaka

Berliana. Olahraga Prestasi Sebagai Sarana Penyetaraan Gender.  Audotorium F MIPA : UPI.2011
Coackley, Jay. Sport in Society : Issues & Controversies. Singapore : Mc Graw Hill. 2003.
Harsuki. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2003
Maggil ,Ricard A . Motor Learning , Concept and Apllication. Singapore  : Mc Graw Hill. 1998
Sadulloh, Uyoh. Pedagogik : Ilmu Mendidik. Bandung  : Alfabeta .2011
Shumway ,Cook Anne & Narjorie Woollacott. Motor Control. USA : Lippincott William & Wilkin.2001.
Suyudi,imam . Pendidikan, Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta, bahan kuliah Pendidikan Olahraga Pascasarjana UNJ, 2013.

Senin, 29 Juli 2013

PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK



PENGARUH OLAHRAGA  TERHADAP  KEMAMPUAN AKADEMIK 
Oleh : Ida Bagus Wiguna
Mahasiswa S3 Pendidikan Olahraga Program Passcasarjana UNJ
 tahun 2012

            Abstract : Sport is not only influence one body condition, but also has role in spiritual building. Moving activity as one sport characteristic which hold important role in human life without an axception in one academy ability. The high academy demand can be achieved only with learning condition which is supported by body and spiritual condition that is improved everyday through sport activity.
Olahraga tidak saja dapat mempengaruhi kondisi jasmani seseorang , namun juga memiliki peranan dalam membentuk rohani. Aktivitas gerak sebagai salah satu ciri olahraga memegang peranan penting dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam kemampuan akademik seseorang. Tuntutan nilai akademik yang tinggi hanya dapat diraih dengan kondisi belajar yang didukung oleh kondisi jasmani dan rohani yang setiap hari ditingkatkan melalui kegiatan olahraga.
           
Kata Kunci    : Olahraga, Kemampuan Akademik.

            Saat ini olahraga sudah dikenal luas oleh masyarakat dan dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi atau mengisi waktu luang. Hal ini dapat dilihat tertutama dikota kota banyak sekali orang orang yang memanfaatkan ruangan terbuka sebagai kegiatan olahraga, seperti berjalan, berlari atau bahkan melakukan kegiatan senam secara massal.
            Namun tidak semua masyarakat dapat memahami manfaat kegiatan olahraga yang dilakukannya bagi jasmani dan rohani, karena olahraga yang mereka lakukan lebih banyak sebagai pengisi waktu luang bukan merupakan sebuah kebutuhan. Sehingga terkadang olahraga bagi sebagian masyarakat bukanlah kebutuhan yang utama, olahraga sebetulnya adalah  dasar untuk mempersiapkan manusia menghadapi kegiatan sehari hari yang semakin kompleks termasuk anak dalam usia sekolah atau pelajar, namun ada sebagian masyarakat menganggap olahraga menggangu pada pertumbuhan jasmani anak bahkan olahraga dianggap akan berdampak pada  terhambatnya proses akademik pelajar disekolah.
            Paradigma seperti itu dimiliki juga oleh  lembaga formal yang notabene diisi oleh orang orang yang mempelajari tentang proses tumbuh kembang anak, sekolah terkadang membatasi siswanya utuk mengikuti kegiatan jasmani, ditambah lagi dengan penambahan jam belajar sampai sore hari jika siswa masuk dalam masa ujian semester dan ujian akhir nasional, bahkan ada beberapa sekolah yang memang mempunyai jadwal jam belajar dari jam 7 pagi sampai dengan jam 5 sore hari, hal ini tentu mengurangi waktu anak anak untuk melakukan kegiatan olahraga dan tentu bertentangan dengan tujuan pendidikan bahwa pendidikan adalah untuk memberdayakan potensi anak secara optimal, mengingat setiap anak mempunyai potensi yang berbeda beda. Karena banyak juga anak yang berbakat dalam bidang olahraga harus terkikis , dan tidak dapat mengembangkan potensinya.
            Dalam lingkungan masyarakat prestasi akademik dianggap sebagai satu satunya indikator kesuksesan orang tua membesarkan anak anaknya dan tingginya tuntutan hasil belajar membawa dampak pada penekanan belajar yang berlebihan dan tidak diimbangi oleh kegiatan olahraga yang  cukup. Semakin mendekati ujian sekolah maka berhentilah segala aktivitas olahraga mereka, hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu fakta yang ada pada club Olahraga ‘Taekwondo diprovinsi Lampung’, dimana terdapat dinamika yang unik antara jumlah anggota club dengan pelaksanaan ujian nasional , dapat dilihat pada gambar 1.
Data tersebut merupakan salah satu contoh dari  dinamika antara olahraga dan Ujian Nasional, paradigma masyarakat kita melihat  olahraga akan berpengaruh negatif pada kegiatan akademik. Dari data tersebut dapat dilihat terjadi penurunan yang signifikan pada periode ke II yaitu pada tahun tahun dimulainya Ujian Nasional, tanpa didasari oleh pengetahuan dan dasar ilmiah terkadang beberapa pihak mengambil kesimpulan semua kegiatan olahraga harus dihentikan total menjelang ujian sekolah.

Tabel 1. Data anggota club pelajar ‘ taekwondo Lampung Tengah’
Tahun
2009
2010
2011
2012
Periode
I
II
III
I
II
III
I
II
III
I
II
III
Jumlah
Anggota
212
185
267
250
197
301
340
196
260
301
180
442
Periode I : Februari
Periode II : Juni
Periode III : Oktober

Sumber  : Data anggota Bagoes Taekwondo Club Lampung.
           
Bahkan club olahraga lainya terpaksa membubarkan diri karena kehabisan anggota pada masa ujian nasional, seakan masyarakat dan orang tua  yang sebenarnya paham bahwa olahraga itu penting untuk kesehatan jasmani dan rohani, menjadi lupa akibat tekanan standar nilai yang harus dicapai anak anaknya. Dan sekolah cenderung menaikkan kuantitas pembelajarannya dari pada meningkatkan kualitas nya sehingga waktu pelajar tersita habis dengan pembelajaran disekolah, padahal buruknya kondisi jasmani dan rohani generasi penerus bangsa merupakan ancaman Nasional bagi bangsa Indonesia. Masalah tersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini  dari segi teori dan analisa olahraga.

HAKIKAT OLAHRAGA
Olahraga yang dalam bahasa asing disebut sport (arti aslinya bersenang senang) ciri hakikinya adalah aktivitas fisik berupa permainan dalam bentuk pertandingan atau perlombaan, ada empat tingkatan olahraga dalam masayarakat :
a.    Olahraga tingkat tinggi yakni pertandingan tingkat nasional dan internasional, disebut juga top sport . Memiliki nilai politik yang tinggi karena dapat mengharumkan nama bangsa dan negara , meskipun tidak semua negara memandang demikian.
b.    Olahraga pertandingan umum atau olahraga kompetitif, yakni olahraga yang dirahkan pada pertandingan  pertandingan dengan kegembiraan yang didapatkannya
c.    Olahraga rekreasi , sebagai pengisi waktu luang dan kontak sosial . dalam hubungan pertandingan peraturan resmi tetap dipegang teguh, meskipun terkadang tidak terlalu ketat
d.    Rekrasi Olahraga , bentuk rekreasi yang menggunakan olahraga tanpa ikatan peraturan resmi(Abdul Kadir Ateng,1992 :17).
Olahraga juga mengandung arti akan adanya sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa mengolah yaitu mengolah raga atau mengolah jasmani, jika ditinjau dari ilmu faal olahraga maka olahraga didefinisikan sebagai serangkaian gerak yang terarur dan terencana yang dilakukan dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya (Santosa Giriwijoyo,2007 :31). Salah satu ciri dari olahraga adalah adanya aktivitas jasmani atau gerakan, gerak sendiri merupakan kebutuhan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, gerak bahkan sudah dilakukan manusia sejak dalam kandungan untuk menyesuakan diri terhadap lingkungan demi kelangsungan hidup.
            Olahraga merupakan kebutuhan untuk hidup, tetapi dengan revolusi industri seperti saat ini dimana masin mesin canggih mulai menyelesaikan perkerjaan manusia, sehingga manusia menjadi kurang aktif, ditambah lagi pada tataran pendidikan yang memang menanamkan pola bahwa kemampuan psikomotor selalu berada dibawah kemampuan kognitif, sehingga dikemudian hari bisa saja muncul generasi jenius namun tidak sehat baik itu sehat jasmani maupun rohani.


MANFAAT OLAHRAGA  TERHADAP KESEHATAN JASMANI
            Sehat adalah harapan setiap manusia dan kesehatan merupakan sesuatu yang sangat mahal harganya, sehat sendiri dapat didefinisikan sebagai normalnya fungsi alat alat tubuh , oleh karena fungsi alat tubuh berubah ubah antara keadaan istirahat dan kerja maksimal, maka sehat dapat dibagi dalam dua tingkatan yaitu :
1.    Sehat statis
 Dimana fungsi alat alat tubuh adalah normal dalam keadaan istirahat
2.    Sehat dinamis
Dimana fungsi alat alat tubuh adalah normal pada waktu kerja.
Menurut (Soekardjo, 1997 : 4 ) olahraga mempunyai peranan penting terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan tereutama kesehatan dimanis. Kesehatan dapat terjaga dengan mengkondisikan organ tubuh melalui olahraga.
Peran Olahraga Pada jantung
Jantung berfungsi untuk mengedarkan darah keseluruh tubuh yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Dengan berolahraga melalui metode tanpa interupsi (aerobik) rongga jantung akan bertambah besar sehingga jantung dapat memompa darah dalam jumlah yang besar keseluruh tubuh yang berdampak pada kondisi tubuh yang tidak cepat lelah. Dengan jantung yang besar maka darah yang dipompa keseluruh tubuh akan berjumlah besar sehingga tubuh dapat mengikat oksigen dengan lebih banyak.
Lalu berolahraga dengan metode an aerobik / interval akan menyebabkan dinding jantung bertambah tebal ,dengan dinding jantung yang tebal maka jantung akan memompa darah dengan cepat keseluruh tubuh, yang membuat seseorang lebih cepat pulih saat tubuh dalam kondisi lelah (Paulus Pesurney,2004 :  --). Sehingga dapat disimpullkan seseorang atau anak didik yang memiliki jantung yang besar dan dinding yang tebal akan mampu menjalankan aktivitas belajarnya dengan baik.


Peran Olahraga pada Fungsi Pencernaan makanan
Latihan yang berpengaruh pada togok, memberi kesempatan lebih banyak pada otot perut untuk berganti ganti menegang dan mengendur, tegang kendurnya usus  yang letaknya dibelakang otot perut menimbulkan perangsang hingga usus berkerut dan selanjutnya menyebabkan gerak pada dinding usus. Dan sekat rongga dada bergerak keatas dan kebawah,sehingga rongga perut menerima tekanan yang berubah – ubah (Soekardjo, 1997 : 47), dan mengakibatkan otot perut pun terlatih untuk melakukan gerakakan peristaltik (meremas)
Peran Olahraga pada Fungsi Pembuangan Kotoran
Gerak otot usus dapat menjamin keluarnya feces dari tubuh. dan Bila saat latihan tubuh sudah mengeluarkan air lewat keringat maka kerja ginjal akan berkurang. Demikian juga dengan kondisi kulit, kulit merupakan alat pengatur suhu, dengan olahraga pembuluh darah didalam kulit dapat terlatih untuk segera menguncup dan mengembang bila terjadi perubahan suhu
Peran Olahraga pada Otot
Latihan dapat memperbesar otot, dan penampang nya juga diperlebar sehingga akan menambah kekuatan otot. Menurut perhitungan besar kekuatan otot 9,7 Kg/penampang sebesar 1 Cm2. Otot yang terlatih tidak akan mudah terserang kram, dimana kram diakibatkan oleh kurangnya O2 yang dibawa ke otot
Peran Olahraga pada susunan tulang
Latihan fisik yang teratur akan memeperlancar pertukaran zat – zat yang terkandung di dalam tulang. Pada usia pertumbuhan anak anak latihan fisik yang baik akan membantu memberi bentuk tubuh yabg baik karena dengan latihan pertumbuhan tulang akan menjadi besar dan kuat.


Peran Olahraga pada susunan syaraf dan panca indra
Salah satu dari fungsi saraf adalah mengatur pekerjaan otot. Karena banyaknya mengulang kegiatan melalui otak maka kerja otot dan susunan saraf sangat lancar, maka gerakan gerakan semakin lama akan terlaksana secara otomatis.

MANFAAT OLAHRAGA  TERHADAP  KESEHATAN ROHANI
Olahraga merupakan gambaran pengalaman hidup manusia, dalam kegiatan olahraga ada perjuangan , kerja keras, disiplin, dan semangat kemangat kehidupan yang dapat mempengaruhi mental , kejiawaan atau rohani sesorang. Olahragawan juga cenderung mempunyai tingkat kontrol dan  kestabilan emosi (Carl.E.Klafs,1981 : 170)
Menurut (Bucher,C.A. dalam James G .Hay, 1993 : 5) pada dasarnya  olahraga diharapkan tidak saja membentuk kualitas fisik yang prima tetapi juga jiwa yang yang sehat seutuhnya yaitu jiwa yang sehat sosial, emosional, intelektual dan spiritual, olahraga diharapkan mampu membentuk jiwa manusia yang sehat seutuhnya,diantaranya :
1.      sehat sosial, adalah keadaan dimana seseorang mampu meyesuaikan diri pada lingkungannya, dan dapat bersosialisasi dengan orang lain.
2.     sehat mental ,sehat mental merupakan sikap yang mampu menunjukkan norma – norma kedisiplinan dan tanggung jawab,
3.     sehat emosional, olahraga merupakan laboratorium manusia dalam olahraga  tidak hanya melibatkan gerak manusia tetapi juga segenap perasaan emosional manusia, sedih, gembira, semangat , putus asa dan  marah adalah satu perasaan yang kapan saja bisa muncul dalan permainan olahraga
4.     sehat intelektual merupakan keadaan manusia yang mampu mengambil keputusan tepat dan cepat pada saat kondisi tersebut dibutuhkan,
5.     sehat spiritual adalah sikap bahwa apapun yang terjadi telah diatur oleh Yang Maha Kuasa, dalam pertandingan olahraga kekalahan merupakan pil pahit yang harus ditelan , tetapi pemain olahraga tetap harus  memliki jiwa antusias .”
 Olahraga terdiri dari berbagai macam manfaat diantaranya manfaat dalam membentuk mental yang baik ,banyak  prilaku sosial remaja yang menyimpang dewasa ini seperti agresi (kekerasan ) dimana dua penyebab utama dari agresi adalah :
·      Kelemahan faktor psikologis,
menunjukkan rasa marah kepada orang lain  menjadi faktor utama agresi. seseorang harus memiliki psikologis yang kuat dan siap untuk mempertahankan faktor emosi saat menghadapai sebuah tindakan atau  perlakuan dari orang lain.
·      Keterbelakangan moral dan pikiran
Teori ini menegaskan bahwa pada orang orang yang memiliki moral yang rendah lebih suka melakukan tindakan agresif dari pada orang orang yang memiliki moral yang tinggi (Bob Davis,1997 :327).
Dalam kegiatan pertandingan dan latihan olahraga kondisi kondisi tersebut dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seorang olahragawam top harus tetap memperlihatkan prilaku sosial, mental, emosional yang baik walaupun dalam kondisi tertekan. Olahraga mengandung proses pembelajaran psikologis  yang sering terjadi dalam kehidupan sosial ,kegagalan , ketidak adilan, sampai pada penghinaan orang banyak kepada atlet merupakan tantangan tersendiri dalam pertandingan olahraga dan terbawa menjadi pengalaman pada kehidupan, pengalaman tersebut seolah menjadi sebuah labolatorium untuk melatih kontrol diri terhadap tindakan agresi.
Menurut (Anthony A Annarino ,1980 : 91 ) olahraga juga merupakan sebuah upaya perubahan sikap sosial untuk menempatkan individu dalam situasi yang memperkuat percaya diri, kemampuan bersosialisasi, inisiatif, pengarahan diri, dan perasaan menjadi bagian. Selain itu olahraga memberikan perkembangan imajinatif aktif dan originalitas sehingga memberikan kontribusi sesuatu yang menjadi milik mereka sendiri, bahkan olahraga juga membeberikan pengalaman bagaimana merespon emosional , sebagai upaya untuk mengekspresikan kenyamanan pada partisipasi dalam permainan olahraga.
MANFAAT OLAHRAGA TERHADAP OTAK
Olahraga identik dengan berkeringat, beraktivitas dengan gerakan yang tanpa henti dan dilakukan seolah olah tanpa perlu tingkat pemikiran yang tinggi, berbanding jauh dengan kondisi belajar  dalam lingkungan akademik  yang cenderung diam, konsentrasi penuh dan seolah olah tak butuh kondisi fisik yang baik, konsep yang kurang tepat inilah yang yang menjadi kendala perkembangan anak didik seutuhnya.  Olahraga tak hanya berguna untuk menjaga kesehatan tubuh namun juga bermanfaat bagi otak, olahraga tak hanya berguna untuk menjaga kesehatan tubuh tapi juga otak seseorang.
Dengan berolahraga , semua otot akan bergerak dan merangsang pertumbuhan sel serta memperlancar aliran hormon dalam tubuh, berikut adalah manfaat olahraga bagi otak :
1.    Memacu pertumbuhan Otak
Seiring dengan bertambahnya usia, kelahiran sel-sel otak baru akan semakin melambat dan jaringan otak akan benar-benar menyusut, latihan olahraga dapat mengurangi risiko ini. Akan terdapat perubahan yang signifikan pada volume orang berusia 60-70 tahun yang rutin berlatih aerobik selama enam bulan. Latihan kardio akan meningkatkan aliran darah ke otak karena dengan latihan otak mendapatkan aliran oksigen yang sangat dibutuhkan
2.    Memperlancar suplai hormon BDNF
Sama seperti makanan, olahraga bisa membuat tubuh jadi lebih sehat dan maksimal. Olahraga bisa memacu bahan aktif kimia yang dikenal sebagai faktor otak neurotropik (Brain Derived Neurotropic Factor/BDNF) yang bisa merangsang pertumbuhan sel otak. Aktivitas ini terjadi di hippocampus yaitu wilayah otak yang bertanggung jawab untuk memori otak. Maka para ahli menyarankan untuk berolahraga lebih sering agar hormon ini makin aktif dan tidak mudah pikun.
3.    Mengatasi depresi dan kecemasan
Depresi bisa memperlambat kemampuan otak untuk memproses informasi, sehingga seseorang akan sulit berkonsentrasi dan membuat sebuah keputusan. Olahraga bisa membuat suasana hati menjadi lebih menyenangkan, sehingga meningkatkan produksi serotonin dan dopamin (hormon yang penting untuk membuat suasana hati lebih bahagia). Rasa bahagia ini juga akan mengalirkan bahan kimia dalam tubuh yang disebut endorfin.
4.    Mengurangi stres
Hormon BDNF akan membuat otak lebih muda. Olahraga juga akan menghambat pembentukan hormon kortisol atau hormon stres dan membantu untuk bisa berpikir lebih jernih lagi. Olahraga juga diyakini bisa membantu menghasilkan sel saraf baru menggantikan sel otak yang rusak karena stres.
5.    Meningkatkan fungsi otak
Pada dasarnya otak memiliki fungsi kognitif seperti kemampuan untuk fokus pada pekerjaan yang kompleks, mengatur kegiatan, berpikir abstrak, dan berpikir. Hal ini juga meliputi memori kerja, seperti kemampuan untuk menyimpan nomor telepon di kepala Anda. Ketika peneliti menganalisis efek dari latihan otak maka mereka menemukan bahwa orang dewasa yang berusia 55-80 tahun dan berolahraga teratur, kemampuan otak mereka akan meningkat empat kali dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga.
6.    Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin
Ketika makan, tubuh akan mengubah sebagian besar makanan menjadi  glukosa (gula darah) sebagai bahan bakar untuk tubuh termasuk otak. Agar glukosa bisa terserap sempurna ke sel maka hormon insulin menjadi perantaranya. Ketika sel otak dibanjiri dengan glukosa hal ini bisa mempengaruhi memori dan berpikir. Olahraga akan merangsang sensitivitas insulin sehingga dapat  berfungsi untuk menstabilkan gula darah (http://female.kompas.com/read).

HAKIKAT KEMAMPUAN AKADEMIK
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi antara manusia dengan lingkungannya, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan merupakan tempat berlangsungnya pendidikan ,lingkungan tersebut berawal dari lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah. Secara history istilah sekolah berasal dari bahasa yunani kuno “ sechola” atau “ echole” yang artinya “ waktu senggang, liburan , atau istirahat ‘ . Para bangsawan romawi pada saat itu memanfaatkan waktu luang untuk mengisi kegiatan dengan berolahraga, berdiskusi tentang segala macam masalah kehidupan (Uyoh Sadulloh, 2011 : 196). Namun seiring dengan perkembangan zaman sekolah seakan menjadi satu satunya sumber belajar siswa, dengan segala tuntutan akademik nya.
Kemampuan akademik merupakan Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi. Konsep diri akademis dapat membuat individu menjadi lebih percaya diri dan merasa yakin akan kemampuan mereka karena sebenarnya konsep diri akademis itu sendiri mencakup bagaimana individu bersikap, merasa, dan mengevaluasi kemampuannya. Konsep diri akademis merupakan persepsi umum individu yang mencakup sikap, perasaan, dan penilaian individu terhadap kemampuan akademis yang dimiliki. Penilaian akademis yang dimaksud merupakan kemampuan dalam mengikuti pelajaran (http://www.psychologymania.com).
Kata akademik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “academos”. Academos ini merupakan nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang Troya yang legendaris itu. Untuk mengabadikan nama sang pahlawan, nama tersebut kemudian diambil sebagai nama sebuah taman umum ( plaza ) di sebelah barat laut kota Athena. Di plaza inilah Socrates biasa berpidato dan membuka perdebatan mengenai segala macam persoalan. Demikian pula dengan Plato. Plato menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk berdialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Seiring dengan perkembangan waktu, lama-lama Academic menjadi semacam tempat “perguruan” . Para pengikut perguruan ini disebut “acadeist”, sedangkan perguruan semacam ini disebut “academia”.
Jika kita amati latar belakang seperti itu, tampak bahwa yang menjadi esensi dari pengertien akademik ialah kondisi di mana orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan pemikiran, dan ilmu pengetahuan sekaligus dapat mengujinya secara bebas, jujur, terbuka, dan leluasa (http://rohadieducation.wordpress.com).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan akademik adalah kemampuan peserta didik dalam menerima apa yang diajarkan disekolah, medapatkan nilai nilai yang tinggi dan melampui kreteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.

HUBUNGAN ANTARA OLAHRAGA DAN KEMAMPUAN AKADEMIK
Kemampuan akademik peserta didik hanya bisa didapatkan dengan proses belajar yang baik, baik bukan berarti semata dari segi kuantitas namun jauh lebih penting memperhatikan kualitas belajar. Proses pembelajaran yang terlalu lama , justru dapat menimbulkan kelelahan secara fisiologis pada peserta didik, terutama peserta didik yang tidak memiliki tingkat kebugaran yang tinggi.
Olahraga yang sistematis dan berkesinambungan akan turut serta membangun komponen pendukung dalam proses belajar,kerja  jantung , sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem otot sampai kondisi psikologis akan membantu peserta didik dalam menghadapi tugas tugas berat dalam menerima pelajaran disekolah. Olahraga akan membantu dalam produktivitas kerja, serta membentuk sisi rohani untuk menghadapi tuntutan akademik yang tinggi. Kita bisa bayangkan harus duduk dikursi sekolah selama berjam – jam tanpa kondisi yang bugar,hal inilah yang sering dilupakan oleh beberapa orang. Bahwa tidak ada yang bisa dilakukan seseorang tanpa kesehatan dan kesehatan itu didapat dengan kegiatan olahraga.

KESIMPULAN
Dari kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa segala kehidupan manusia selalu dimulai melalui proses gerak, gerak untuk bertahan hidup dan untuk mempersiapkan kehidupan dimasa yang akan datang, dimana gerak tersebut selanjutnya berkembang menjadi kegiatan olahraga yang bermanfaat untuk perkembangan jasmani maupun rohani. Bahkan menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Berolahraga dapat mendorong anak lebih percaya diri, mampu bekerja secara tim, dan berjiwa kepemimpinan (http://www.artikelkesehatan99.com)
Sejarah juga mencatat bahwa sekolah pada mulanya merupakan tempat untuk melakukan kegiatan berolahraga dan berdiskusi. Seiring dengan tuntutan belajar anak  dan berkembangnya IPTEK kegiatan olahraga menjadi terpinggirkan , dikalahkan oleh tuntutan akademik yang terlalu menjadi momok bagi masyarakat. Seakan akan setiap orang melupakan bahwa kegiatan olahraga merupakan pondasi segala aktivitas manusia , yang dapat berdampak pada peningkatan produkvitas kerja untuk mendapatkan hasil optimal. Bahkan terkadang tekanan belajar yang terlalu besar, membuat peserta didik tidak mempunyai kesempatan mengeksplorasi dirinya untuk mengembangkan potensi dalam diri mereka karena dikalahkan kepentingan orang tua , dan kepentingan sekolah yang cenderung melihat nilai kesuksesan dari besar kecilnya nilai nilai hasil belajar disekolah.
REKOMENDASI
            Diharapkan pada masyarakat, orang tua, pendidik supaya dapat memahami kembali arti penting kegiatan olahraga. Karena kemampuan akademik anak atau peserta didik baru akan dicapai dengan kondisi jasmani dan rohani yang baik, dimana satu satunya kondisi tersebut hanya bisa didapat dengan kegiatan olahraga. Selain itu orang tua, dan pendidik agar dapat melihat potensi anak sepenuhnya, potensi anak sebaiknya dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada dalam dirinya, karena manusia dilahirkan dengan potensi yang berbeda beda.
           
DAFTAR PUSTAKA
Abdi Anwa Rasyid. http://abenknst.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html. Diakses 26 juli 2013.
Abdul Kadir Ateng. Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Jakarta : Depdikbud.1992.
Annarino, Anthony A, Cowell, CC, and Hazelton,H.W. Currirulum Theory and Design in Physical Education. USA : C.V Mosby Company. 1980.
Bucher,C.A. dalam James G .Hay.The Biomechanics of Sport Techniques.University of lowa .1973.
Carl.E.Klafs.Modern Principles of Atheletic Training.USA : mosby company.1981.
Giriwijoyo ,Santosa Y.S. Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga Untuk Kesehatan dan untuk Prestasi. Bandung : FPOK UPI.2007.
http://female.kompas.com/read/2012/09/03/17444112/6.Manfaat.Olahraga.Bagi.Otak.Diakses 26 juli 2013
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-konsep-diri-akademis.html. Diakses 26 juli 2013
http://rohadieducation.wordpress.com/2007/06/16/menelusuri-hakikat-akademik/. Diakses 26 juli 2013
http://www.artikelkesehatan99.com/10-cara-untuk-membuat-anak-anda-lebih-pintar/#. Diakses 26 juli 2013
Paulus Pesurney. Pengembangan Biomotorik : Materi Pelatihan.Jakarta :Pusdiklat  KONI Pusat.2004.
Soekardjo. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan .Surabaya : Iniversity Press IKIP Surabaya.1997.
Uyoh sadulloh, Agus Muharam dan Babang Robandi . Pedagogik : Ilmu Mendidik .Bandung : Alfabeta. 2011.